04
Mar
08

wawancara dengan marjinal!

 woi!!!!!!!!!!!!!!!!

rasanya kurang pas tampa marjinal di blog ini hehehe,walo gw sangat telat dari yang laen tapi yang terpenting adalah argument tentang artikel ini bisa sampai,khususnya tentang punk dari sudut pandang marjinal,karena secara visual gw belon pernah ketemu ma mereka,tapi dari pola pikir logika tentang punk ada persamaam di antara kami!!

berikut ini gw kopipes dari www.koran-marjinal.blogspot.com

tentang kehidupan sehari-hari mereka di komunitas,dan sudut pandang mereka tentang punk!

Pengantar Editor:
Agustus yang lalu, majalah TRAX membuat laporan utama “The Story So Far: 30 Years of Punk Rock”. Farid Amriansyah, reporter Trax, mengajukan beberapa pertanyaan kepada Marjinal lewat e-mail, yang jawabannya kami kira berhak diketahui publik secara utuh.

agak klise, tapi bisa cerita bagaimana marjinal terbentuk?

Bob OI: Marjinal dibentuk 11 tahun yang silam, pada 22 Desember — bertepatan dengan Hari Ibu di kalender nasional. Sebelas tahun yang lalu, kite ketemu di sebuah kampus grafika di Jakarta Selatan. Awalnya, gue pengen kuliah, tapi makin lama semakin nggak tertarik. Apa yang dipelajari di kampus udeh kita kuasai, gue udah gape menggambar, bikin desain, demikian juga yang laen. Kebanyakan kita ketemu ngobrolin situasi di luar kampus, yang atmospherenya represif, nggak bebas mengeluarkan pendapat atau berekspresi. Lalu kita bangun sebuah jaringan namanya Anti Facist Racist Action (AFRA), yang terlibat adalah kawan-kawan yang mempunyai kesadaran melawan sistem yang fasis banget.

Kita gunakan media visual, lewat poster dari cukil kayu, baliho dan lukisan yang menggugah kesadaran generasi muda, untuk melawan sistem fasis yang diusung Orde Baru. Selain melakukan diskusi, penerbitan newsletter, dan aksi turun ke jalan… Kita secara kebetulan gape juga main musik. Ya, dengan modal gitar n jurus tiga kunci, kita maen musik, bikin lagu sendiri yang berangkat dari kenyataan hidup sehari-hari.

Mike Marjinal:Lalu kita namakan kelompok itu Anti Military. Dalam perkembangannya, Anty Military dipahami orang-orang sebagai sebuah band akhirnya… Padahal kita bukan anak band! Musik ini kan sebagai alat komunikasi kepada khalayak yang lebih luas, lebih asyik.. medium menyampaikan pesan dan jadi inspirasi untuk anak-anak di pergerakan ke depan, ketika melihat kenyataan kehidupan sosial-politik dikangkangi rejim yang fasis militeristik. Dari awal, kesadaran kita bukan sebagai anak band.

Setelah Harto digulingkan, kita melihat dimensi yang lebih luas lagi. Persoalannya bukan lagi rejim yang fasis dan rasis saja. Tapi lebih luas lagi… Negeri ini jadi negeri ngeri… Banyak tragedi, perang saudara, buruh-buruh diperas, dieksplioitasi, rumah sakit dan pendidikan begitu komersial, kereta-api sebagai sarana angkutan melayani orang seperti mengangkut binatang. So dari sistem yang fasis, anti demokrasi, terpusat dan korup.. kini menyebar ke sendi-sendi kehidupan bangsa. Kita lupa bagaimana para pejuang dulu mendirikan Indonesia sebagai sebuah nation. Indonesia kan didirikan sebagai kesatuan dari tekad para pemuda yang beragam suku, agama, latar belakang sosialnya itu bersatu membangun sebuah nation! Lalu kita ganti nama, dari Anti Military jadi Marjinal. Kisahnya, ketika Mike dapat nama Marjinal, dia terinspirasi oleh nama pejuang buruh perempuan yang mati disiksa militer,” Marsinah..Marsinah… MARJINAL” Kata Marjinal sendiri waktu itu kan belum banyak dipakai untuk menjelaskan posisi orang-orang pinggiran.

marjinal mengangkat beragam isu sosiopolitikdalam lirik kalian. Bisa cerita
apa misi kalian sebagai band?

Mike Marjinal: Lagi-lagi harus kukatakan dari lubuk hati yang dalam, cieee: “Kita bukan anak band”. Sejak kita membangun AFRA kita memang punya kesadaran melawan sistem politik kotor di negeri ini, khususnya melawan ideologi fasis militeristik rejim Orba. Sejak menjadi Marjinal, kita kembali ke tengah masyarakat, belajar dari keseharian mereka sekaligus jadi inspirasi bagi lagu-lagu yang kita ciptakan. Lirik-lirik iitu kan mengangkat persoalan tetangga, kawan dan masyarakat kita. Kita cuma asal comot apa yang menjadi gelisahkan. Kita cuma jadi cermin, yang merefleksikan segala yang dirasakan masyarakat. Kita selama bertahun-tahun, di kolektif TaringBabi, hidup di tengah kampung Setu Babakan. Awalnya, mereka was-was melihat penampilan kita yang sangar, tapi lama kelamaan masyarakat merasa senang, karena kita ikut gotong-royong, membuat acara Agustusan, workshop sablon dan segala keterampilan cetak-mencetak. Setiap hari, puluhan anak-anak punk dari daerah mana aja datang ke TaringBabi, tapi masyarakat tidak lagi was-was. Pernah gue dengar ibu-ibu bilang,”Anak-anak itu rambutnya aja yang aneh, tapi hatinya baek….” Ibu-ibu juga nggak takut melihat tato, yang penting hatinya kagak bertato!

Dari sini kita kan bisa melihat hidup yang berwarna-warni, kita rayakan perbedaan dengan damai. Band Marjinal itu kan salah satu usaha kita berkomunikasi dengan masyarakat. Album atau kaset yang kita rilis secara indie juga diniatkan untuk membangun komunikasi. Kita nggak nyangka, Marjinal didengar sampai Pulau Siladen nun jauh di Sulawesi Utara sana. Ketika kita diundang main untuk scene punk Manado, kawan-kawan dari Kotamubagu datang, itu kan letaknya di pedalaman. Bayangkan, mereka datang jalan kaki. Ketika ketemu gue, ada yang langsung buka baju memperlihatkan tato bertuliskan Marjinal. Gue terharu, sekaligus bangga dengan semangat persekawanan ini…

Bob OI: Kita maen di mana aja, tidak untuk scene punk doang. Acara ulang tahun, perkawinan, peluncuran buku… Bahkan Mike sering bilang, acara apa pun kita main, ini ruang untuk berkomunikasidan silaturahmi, memperluas kesadaran kita sebagai nation, usaha kita saling belajar dan bekerja sama-sama. Pernah seorang guru, namanya Pak Sukri, dari STM YZA, Ciawi nyari-nyari alamat kita, nyasar ke sana-kemari, niatnya mengundang kita main untuk acara sekolahnya, karena murid-muridnya minta Marjinal main untuk acara perpisahan. Ditawari band lain, mereka nggak mau. Sebelum main, kita selalu membuat work-shop cukil kayu (wood cut). Mereka sangat antusias mencetak kaos polos dengan desain cukil kayu. Kalau ada waktu, kita bisa main di mana saja, asal kebebasan kita enggak dibelejeti. Karena dari kebebasan itu kita ada. Kebebasan yang mengatur diri kita sekaligus respect dengan kebebasan orang lain.

Arti punk buat kalian?

Bob OI: Kita bikin desain kaos: Pemuda Urakan Nan Kreatif (PUNK). Ya, itulah tafsir kita untuk punk walau kata itu muncul pertama di Inggris dari sebuah karya William Shakespeare, The Marriage of Lady Windsor .Sebagai sub-kultur, Punk berkembang tahun 80-an. Punk sebagai gerakan mengunggulkan rasa toleransi dan kebebasan. Punk, sebagai sang pemula, yang pertama meneriakkan ketidakadilan dan perlawanan terhadap sistem yang korup.

Apa arti menjadi politikal bagi kalian?

Mike Marjinal: Berusaha terlibat dengan realitas, melawan sistem yang korup, dan berusaha melakukan perubahan yang lebih baik dari hal yang terkecil, teman, keluarga, tetangga, dst.

bagaimana kalian menjalankan etos dan prinsip yang tumbuh dan berkembang
dalam punk rock seperti konsep D.I.Y hingga beragam bentuk kesadaran
sosiopolitikal dalam keseharian baik secara personal maupun sebagai band?

Mike Marjinal: Do It Yourself itu kan sesuatu yang ideal, sehingga kita mampu berjalan di kaki sendiri, nggak tergantung dengan sistem yang nggak berkeadilan. DIY, sebenarnya kan sudah ada dalam etos perlawanan dalam budaya kita. Suku Samin di Jawa Tengah dan sekitarnya itu sudah DIY, membuat peradabannya sendiri ketika daerah-daerah lain ditindas kolonial Belanda. Mereka menanam benih, memanen dan membuat rumah secara bersama untuk kebutuhan bersama. DIY harus dilihat dalam konteks seperti itu di sini. Kita kan nggak harus copy-paste DIY yang ada di England sono, yang ditafsirkan hanya anti ini dan anti itu. Menurut gue sih, DIY itu bertolak dari Kebebasan. DIY itu bukan aturan dan aturan, seperti menolak media mainstream, TV, sponsor, dlsb. Semua hal harus dilihat hubungan sebab dan akibatnya, bukan cuma slogan anti ini dan anti itu: anti TV nasional sini tapi nongol di TV asing dengan alasan solidaritas internasional. Ini sih cipoa! Gue prihatin dengan kondisi kayak gini. Sudah lama scene punk nggak pernah mendiskusikan hal-hal yang mendasar seperti ini. Ayo kita bicara, dengan argumen yang cerdas. Tahun lalu, sebuah televisi swasta nasional meminta Marjinal sebagai nara sumber untuik sesi acara bertajuk Punk. Kru TV datang ke kita, bertanya ini dan itu dan membuat liputan kegiatan sehari-hari di kolektif TaringBabi. Ya, kita menerima dengan terbuka dan apa adanya. Tapi sebelum acara itu ditayangkan, Marjinal disembur fitnah yang keji, dianggap tidak DIY karena bekerjasama dengan media mainstream…Blaut! Kita jadi narasumber bukan untuk promosi album atau ngomong tentang isi perut band, tidak! Jadi, semua itu harus dilihat konteksnya, hubungan sebab dan akibatnya. Kalau kita kerja kita dapat duit, tapi kalau kita diundang main band, coba aja tanya yang ngundang, kita nggak pernah memberatkan tuan rumah. Paling-paling cuma dapet ongkos balik, sekedar makan-makan bareng sedunia ha..ha..ha..

Selama ini, kita hidup bukan dari band. Kita bertahan hidup dan menjalankan aktivitas dari karya yang kita jual. Desain, sablon kaos, kaset,atau nyari duit di luar. Gue kadang ngajar atau dapat kerjaan menggambar di sekolah-sekolah. Gue melukis potret. Ableh selain nyablon juga ngojek. Begitulah kenyataannya… Lagi-lagi harus ogut bilang, “Kite bukan anak band”

pandangan akan kondisi obyektif scene punk rock lokal sekarang?

Bob Oi: Ada yang hilang dalam scene punk sekarang: diskusi. Dulu kan sempat banyak zine yang terbit, sekarang terbit tempo-tempo dan banyak nggak terbitnya, kalau pun terbit materi tulisannya adalah tulisan-tulisan yang lama, itu pun sebagian besar hasil terjemahan dari zine luar, ya… masih copy-paste!

Implikasinya scene punk nggak pernah belajar mendiskusikan persoalan-persoalan yang mendasar, misalnya tafsir tentang DIY di Indonesia dalam konteks sekarang ini. Scene punk masih bergairah dengan fashion-nya, itu yang kenceng… Padahal itu kan semua simbolis sifatnya, yang harus diungkap menjadi sebuah pengalaman dan kesadaran. Kenapa rambut mohawk ala Indian, misalnya, itu suatu bentuk solidaritas terhadap suku Indian di Amerika yang tertindas dan termarjinalkan. Mengapa punk pakai sepatu boot… Itu suatu perlawanan terhadap militer, kita pakai atribut sepatu boot untuk nginjek lumpur jalanan pasar, ngebersihin got, nginjek tokai! Yang kayak-kayak gitu belum dipahami… Orientasi punk di sini masih sebatas ngeband, main musik, ngobrolnya atau gosip=gosipnya pun masih seputar itu. Punk rock itu genre musik titik. Sedangkan punk adalah way of life, yang ngebentuk karakter kita untuk terus melawan terhadap sistem yang nggak berkeadilan dan mandiri: Pemuda Urakan Nan Kreatif, yang mengedepankan kesetaraan, menolak hirarki. Jadi nggak ada senior dan junior dalam scene punk. Semua bisa saling belajar. Bukan saling menindas, dengan melarang ini dan itu. Tidak ada polisi dalam scene punk. Kalau punk penuh aturan dan aturan yang memblejeti kebebasan… Gua orang pertama yang menyatakan diri bukan punk! Mendingan jadi nelayan di Cilincing mancing ikan di tengah laut, nggak ada yang ngelarang!

Seberapa besar ekspektasi kalian bahwa musik kalian bisa membawa perubahan
dalam masyarakat
?

Mike Marjinal: Harapan terhadap perubahan yang diekspresikan lewat musik selalu menggelora di jiwa kita. Ketika sistem yang menindas dan korup ini merajalela, orang-orang kan selalu gelisah mencari katup pembebasan, minimal lewat musik yang didengar nyangkut di hati menjadi inspirasi untuk perubahan hidup yang lebih baik. Semua itu menjadi kesadaran yang ngasih energi, daya hidup, agar tetap survive di tengah negeri ngeri ini, dan bangkit untuk memperbaiki apa yang rusak atau selesai dalam diri kita, rumah dan lingkungan kita. Musik membentuk karakter individu yang kuat, memimpin dirinya atau rumahtangga/lingkungannya melakukan perubahan. Dari individu-individu berkarakter inilah akan dihasilkan kolektif yang kuat saling berbagi dan menolong yang lemah atau miskin. Kemiskinan kita kan tidak alamiah. Bayangkan Indonesia kan kaya, tapi kenapa kita miskin? Karena individunya lemah. Kita terlalu asyik bergerombol nonton orang ngeduk kekayaan Indonesia, kita lebih senang ongkang-ongkang dapat komisi 10 persen, yang kemudian diributkan. Hentikan itu semua! Ayo, kerja! Kalau kita kerja, niscaya karakter kita kuat! Sukarno dulu sering bicara tentang Berdikari, berdiri di kaki sendiri. Jauh sebelum DIY dikumandangkan di England sono!

Marjinal peduli dengan nation ini. Kita berusaha menulis lirik dalam bahasa Indonesia, karena kita peduli dengan nation ini, ingat Sumpah Pemuda. Awalnya, banyak yang mencibir, kok band punk liriknya pake bahasa Indonesia! Musik bagi kita kan salah satu jalan untuk berkomunikasi. Liriknya harus dipahami orang Indonesia dong. Musiknya boleh aja gado-gado, mau gambang kromong kek atau pake calung seperti Punk Lung dari Cicalengka, itu sangat kreatif, Atau terpengaruh geberan band-band punk sono, tapi lirik harus bahasa Indonesia walaupun nggak harus benar dan baik seperti yang dislogankan pemerintah. Musik itu selain enak didengar, untuk senang-senang tapi harus punya tujuan yang jelas yang diungkapkan lewat pesan yang memberi inspirasi untuk masyarakat. Kita meniru jejak Benyamin S. Semangat bang Ben serta perjuangannya, kita ambil. Terlepas genre musiknya, Benyamin.S bisa dibilang punk sejati.

Selain lewat musik apa aksi konkrit kalian untuk mengaplikasikan lirik dan
kesadaran sosiopolitik yang kalian sampaikan
?

Bob OI: Aksi kongkrit kita, ya lebih dekat dengan masyarakat dengan membuka ruang-ruang kreatif: bikin workshop cukil kayu di gigs, ikut aktif dalam kegiatan gotong-royong. Bikin pelatihan keterampilan sablon, creative-writing, teater, melukis dan berpameran di ruang-ruang publik dan sekolah. Selain membuka ruang dialog dengan memaksimalkan media audio-visual, kayak bikin film pendek tapi bukan pendek pikiran lho.. he..he…he… Semua itu sebagai langkah awal untuk berdialog dengan masyarakat. Tujuannya bukan cuma hal yang politis doang, kita belajar, berkarya, dan bekerja sama-sama. Sehingga masyarakat terlibat dalam proses kreatif kita!

Bagimana masyarakat disekitarnya memandang dan menerima kalian?

Mike Marjinal:Masyarakat, terutama ibu-ibu, sayang banget ama Marjinal. Kalau kita bikin acara, ibu-ibu di Gang Setia Budi, Srengsengsawah yang bantuin masak-masak. Ibu-ibu pun latihan bina vokalia bareng kita untuk kegiatan panggung Tujuhbelasan. Anak-anak muda mulai belajar nyablon, bikin tato temporer atau bikin distro di sekitar danau Setu Babakan, daerah tujuan wisata lokal itu karena di sono ada wisata perkampungan Betawi.

Bob OI: Pernah sekali gue bawa ransel gede lewat gang mau ke jalan raya. Ada yang nanya mau kemana, tiba-tiba mood becanda gue kumat,”Saya mau pindah, Bu! Kebetulan nih mau pamitan sekalian…” Ibu itu langsung protes: gue nggak boleh pindah rumah, karena dia demen ngeliat keberadaan punk di Gang. Setiabudi. Dia langsung narik-narik ransel gue sambil mau nangis. Akhirnya, gue nggak tega, gue bilang sebenarnya isi tas itu cuma kaos-kaos yang mau didistribusikan ke distro-distro, si ibu pun baru bisa ketawa… Begitulah, kita banyak berhutang budi dengan masyarakat di sana. Ada Babak Jaya yang sudah kami anggap orangtua, ada Pak Maman yang punya kontrakan yang ngasih kebebasan menggunakan rumah itu untuk aktifitas work-shop anak-anak muda, ada anak-anak TK dan SD yang datang tiap sore latihan main jimbe, ada tamu-tamu dari Jerman seperti Mash mahasiswi antropologi Humbolt University, Berlin yang sedang bikin penelitian tentang komunitas punk di Indonesia, atau tamu dari Amerika, Kanada, Prancis, dan tamu-tamu silih berganti kawan-kawan street punk atawa punk kentrung dari Kali Pasir, Jembatan Lima, Kota, Senen, Manggarai, Matraman, Blok M, Meruya, yang datang tukar cerita setelah seharuian ngamen atau kawan-kawan scene punk dari daerah: Porong, Mojokerto,Malang, Blitar, Sukabumi, Bandung, Indramayu, Makasar, Manado, Medan, Pontianak, Ambon, Lampung, Palembang, Batam, sampai Sorong-Papua.

ada informasi tambahan, rencana kedepan atau proyek lain?

Mike Marjinal: Setelah tour silaturahmi maen di beberapa kota tahun ini: Makasar, Manado, Kotamubagu, Pulau Siladen, Sukabumi, Bali, Cirebon, Bandung, Jampang dan beberapa gigs di pelosok Jakarta, kita sekarang mempersiapkan ngegarap album kelima, masuk studio rekaman di rumah kediaman almarhum Pramoedya Ananta Toer, yang kebetulan cucunya, Adit, adalah drumer Marjinal. KIta juga lagi bergerak berkarya, bikin cukil kayu (wood cut), selama ini karya yang udah banyak tersebar itu akan dipamerkan bulan November di Galeri Nasional, Bentara Budaya Kompas dan Galeri Inisiatif Independent yang diorganisir budayawan Taufik Rahzen. Dateng ya ke pameran ntar… Ada work-shop segala, pokoknya mantrapsss! Selama sebulan bikin pameran di tiga tempat sekaligus!!!! Habis kita kelamaan moloooorrr, sekarang ayo bangun! Banguuuunnn! Mantraps


113 Tanggapan to “wawancara dengan marjinal!”


  1. 1 me
    Senin, 17 Maret 2008 pukul 12:07 pm

    bukanny punk gg ba 5mbrang d publika5ikan??/
    tp npa marjinal trima tauaran tv uata tuh??
    bkannya itu yang jd omongan nak punk 5treet??

  2. Senin, 17 Maret 2008 pukul 12:40 pm

    @me

    ya namanya sudut pandang bro,gw kira ini kebebasan pola pikir,kita sebagai kawan hanya bisa mengingatkan saja.toh semua punya jalan masing,implikasi ada yang suka ma ga suka itu wajar,terima umpatan dan pujian itu manusiawi *** 😉 ***

    punk tetap kembali kepada punk itu sendiri!

    *pendapat gw :mrgreen: *

  3. Selasa, 18 Maret 2008 pukul 4:54 pm

    Kalau saya ditanya, “apa yang membuat anda tertarik dengan punk ?? tato nya ?? rambutnya ?? ato usiknya ?” Yang saya jawab bukanlah tao, rambut atopun musik, melainkan BUDAYA. Yang saya suka dari punk, mereka punya budaya sendiri, punya kultur dan adat istiadat sendiri. Itu yang saya suka dari punk.

    Jujur saja, sebenarnya saya ini gak terlalu tahu secara mendalam, saya cuma dger pistols dan rancid. Tapi saya suka kulturnya. Punk adalah musik yang memiliki prinsip. Sangat disayangkan. Pandangan masyarakat Indonesia masih belum dewasa..

    Oiya, yang saya lihat, pada ero Sex Pistols belum ada rambut mowhawk ya. Lalu sejak kapan ada rambut mowhawak ??

    Untuk artikel tentang anarchy itu sebenernya saya comot2 dari tempat-tempat lain. Tapi ternyata isinya sama seperti di wiki… Jadi bkn saya yang nulis di wiki… hahaha, sori ya, tktnya nanti salah sangka

    Salam,,
    http://www.anarchy-rocknroll.com

  4. Selasa, 18 Maret 2008 pukul 4:57 pm

    adoh… maaf ya keyboard nya agak sedikit soak… jadi tulisannya suka salah2.. maklum udah lama komputernya.. udah 6 tahun..

  5. Selasa, 18 Maret 2008 pukul 5:44 pm

    @nunu bantenz

    untuk mohawk sebenernya gw kurang paham sejarahnya tapi di setiap site tentang punk yang gw buka, mohawk itu solidaritas untuk suku indian yang tertindas di amerika sono…dan yang pertama kali memperkenalkannya istrinya si malcom matlock *vivian* yang memperkenalkan pertama kali kepada SID dan akhirnya menjadi tren sampai sekarang *kalo ga salah :mrgreen: *

  6. Kamis, 20 Maret 2008 pukul 11:08 am

    yep! memang krg klop tanpa MARJINAL di ranah Punk Indonesia. Sayang sekali dengan adanya pemboikotan dari para “kecoa-kecoa” yang sok paling ngatur en sok senior jadi kita jarang banget tuk menyaksikan MARJINAL di atas panggung.

    Kepada kawan2 seluruh tanah air… marilah kita saling membantu, bukan saling menindas!

    makin salut aja nih gw ama lo, Ningrat! Tetap semangat ya.. gak apa2 lah copy paste juga, yang penting sumbernya jelas..

    ok, sukses ya, jrotz!

  7. 7 tehaha
    Sabtu, 22 Maret 2008 pukul 1:04 pm

    hmm..
    marjinal..
    ‘luka kita’…
    persembahan luar biasa..

  8. 8 andi
    Sabtu, 22 Maret 2008 pukul 2:46 pm

    tai,gembel,bau,bubarin aja

  9. Sabtu, 22 Maret 2008 pukul 3:04 pm

    @ tehaha
    salam kenal mas

    @andi

    gw kira ini merupakan faktor yang membuat kita sebagai manusia di tipu oleh dunia,kehalusan,kemewahan,kecantikan,kesenangan semu,kemunafikan,seakan kita di butakan oleh itu semua.tampa melihat ketulusan hati yang sesungguhnya
    ga ada yang sempurna di dunia ini pren!

    viva marjinal !

    salam kenal 🙂

  10. Kamis, 29 Mei 2008 pukul 9:27 pm

    kamis,29 may 2008 pukul 09;00 pm
    Salam kenal aja dari gue

    Zakky punk street
    Jujur aja gue ini lebih suka ama punk daripada premanisme
    menurut gue gerakan punk adalah sebuah anti penindasan or sebuah kebebasan
    banxak orang mengira punk itu rusuh sebut aja nakal or anarchy
    padahal yg membuat perilaku seperti itu hanxa anak-anak yanx belum bisa mendalami punk

    pesan buat aparat
    punk tidak pantas untuk ditindas
    dan jadikan punk sebagai ancaman jangan jadikan punk sebagai kaum tertindas

    anti anjink anti rasis anti capitalis anti penindasan

  11. Jumat, 30 Mei 2008 pukul 9:12 am

    @zakky
    salam kenal bro !!
    keep D.I.Y

  12. 13 kuncung
    Minggu, 1 Juni 2008 pukul 3:22 pm

    cinta itu indah, jahat, surga, derita, neraka, n semua.
    tapi, bagi gw. “CINTA ITU PEMBODOHAN” emg bnr kata marjinal, ; tapi bersambung

  13. Senin, 2 Juni 2008 pukul 3:06 pm

    @kuncung

    betul bro ! salam kenal

  14. 15 damz palembang
    Selasa, 3 Juni 2008 pukul 9:48 pm

    halo..
    gw agx sedih neeh ngeliat street punk di palembang.. kyk nya jrg bgt tuh kliatan apa mungkin mereka sibuk dng masa dpn, bini, anak, cucu, or yg laen2 y…? malah yg rame anak2 gaul skin punk yg sok.. modal piercing n tatto doank… kerjaan nya nyari ribut lg..
    tp menurut gw pun itu bukan skin, tatto, mohawk, piercing ato yg laen.. punk itu budaya yg mempunyai kultur sendiri, kebebasan, dan bukan premanisme..
    tp di indonesia msh bnyk yg memandang sebelah mata…
    see ya in the pit… oi..oi

  15. 16 damz palembang
    Selasa, 3 Juni 2008 pukul 9:50 pm

    oh iya kpn tuh marjinal ke palembang…
    kaum pinggiran banyak yg nugguin di sini

  16. 17 GENTE D' PEACE
    Selasa, 10 Juni 2008 pukul 3:38 pm

    DIAK GA LAE..?
    qw salut… ama prinsipnya dan cara pandang marjinal
    walaupun hanya satu/dua personil saja yg bicara disini.. bagiku semuanya ada.
    punk memberi sebuah arti baru dan telah mengalir di darahku..dan di kehidupanku
    “APA YANG ADA DIHATI BIARLAH DIA TETAP BERBUNGA..
    ingin sekali tertawa bersama….
    TREAT PUNK AGAIN… ikuti versimu
    A LUTA CONTINUA….

  17. Rabu, 11 Juni 2008 pukul 1:14 pm

    @damz palembang

    yeah dan harus kita lawan pembunuhan karakter yang menghambat kreatifitas.
    tentang yang berkeluarga ato bini cucu, itu mungkin kembali hal yang paling personal dan hakiki, bahwa tiap manusia akan mencapai hal2 seperti itu. jadi freedom of personal. salam kenal mas.
    wah saia cuma pengagum marjinal karena eksistensinya dalam hubnya dengan masy dan membuat image punk bukan yang di hauncurkan oleh posser2 selama ini, karena gw yakin ada batasan yang jelas antara preman dan punk, ya ga choi?

    @gente d’ peace

    ikut teriak keep D.I.Y!!

  18. 19 pvnkreaz
    Kamis, 10 Juli 2008 pukul 8:29 pm

    hidup punk street!

  19. 20 pvnkreaz
    Kamis, 10 Juli 2008 pukul 8:41 pm

    Bwt yg tau info gigs di jkarta tlg kbrin gw y! Gw udh lm vakum, smnjak d jkrta & dipusingkan urusan kul.

  20. Senin, 20 Oktober 2008 pukul 4:50 pm

    punk adalah suatu gerakan ato tindakan turun k jln !!!

  21. Senin, 20 Oktober 2008 pukul 4:53 pm

    jngn brdiam sajah,..ayo angkat dan kibarkan bendera Anarchy,…
    REMIS [[Revolusi masyarakat miskin]]

  22. Senin, 20 Oktober 2008 pukul 4:58 pm

    g usah mOhawk lah yg pntng hti n jIwA,..klo punk mOhAwk zmUa g bWarnA brO,..crosink atu

  23. Senin, 20 Oktober 2008 pukul 5:01 pm

    tp sya oge suka bngt ma mohawk,…tyuz d pinggr ny da rambut ky solasiban,..ky wati Explo ,…cakep ky sya

  24. 25 Anonim
    Jumat, 14 November 2008 pukul 11:27 am

    mari kawan kawan gue yg diman aj mari kita berdansa rame rame… fuckfuck………………………….. u……………..
    FREEDOM JUSTICE…………………………………….

  25. Sabtu, 20 Desember 2008 pukul 10:24 am

    jika aju dtanyA Mengapa tertarik dengan kaum marjinal?????…..JWB:tidak semua kaum marjinal dan anak punk anarki….sebenarnya mereka lbih pintar dari orang yang ada datas sana yang pkek dasi…..tikus berdasi itu bajingan yang punya otak dipakei untuk menjadi kayu nbakar NERAKA……

  26. Sabtu, 20 Desember 2008 pukul 10:28 am

    JADIKAN KAUM MARJINAL SEBAGAI GAYA HIDUP YANG BEBAS DENGAN APA JALAN HIDUP KITA…..
    LAWAN SEMUA KAUM YANG MENGHANCURKAN NEGERI…..

  27. 28 fredi cuex's
    Rabu, 24 Desember 2008 pukul 2:37 pm

    jadi kan marjinal sebagai contoh hidup kita sehari-hari karna marjinal itu adalah bapak punk indonesia

  28. Minggu, 22 Februari 2009 pukul 2:28 am

    gw pikir marjinal kerja sama dg media karna ingin menyampaikan pd indonesia tentang “the real of punk” tanpa ada maksud meninggalkan idieloginya,lagian klo punk tidak disosialisasikan kapan punk akan merasuk ke jiwa tiap individu dunia,maju trus marjinal gw tunggu album barunya.PUNK NOT DEAD……..

  29. Rabu, 18 Maret 2009 pukul 12:49 pm

    marjinal…aku salut ama musik bung yg mencerminkan paradigma sosial yg sesugguhnya. teruskn marjinal pada konsep relnya perjuangan pembebasan. DIY

  30. Selasa, 31 Maret 2009 pukul 3:17 pm

    oi….oi….. guy’z
    met knl dri saya..
    “punk never die”

  31. 32 Kapan marjinal maen d jampunk? Hehehe... Walo gw bkn ank punk tp gw ska gya hdp kalian. Kebebasan, solid, apa adanya, dan tetap taqwa dwonk hehe..
    Kamis, 28 Mei 2009 pukul 1:00 am

    Ah duka

  32. 33 Anonim
    Selasa, 2 Juni 2009 pukul 11:10 pm

    oi…oi bung kami dari komunitas bojonegoro

  33. 34 imeld4tkj
    Sabtu, 6 Juni 2009 pukul 2:55 pm

    oi…oi…oi bagi comunitas marjinal maju trus pantang mundur qey…..? kpn marjinal ke sumbar x km ank the street punk sumbar ingin marjinal dtng

  34. 35 imeld4tkj
    Sabtu, 6 Juni 2009 pukul 2:57 pm

    buat comunitas marjinal gw suka sm gy hidup x..?

  35. Selasa, 9 Juni 2009 pukul 9:30 am

    nie dri punk ngampel .punk adalah suatu gerakan yg suka anarkis

  36. Selasa, 9 Juni 2009 pukul 9:32 am

    buat anak2 cwek yg mw knln langsung ja????

  37. 38 rockers
    Selasa, 7 Juli 2009 pukul 4:05 pm

    gw suka bngt ma marjinal lagu3nye enak2

  38. 39 rockers
    Selasa, 7 Juli 2009 pukul 4:07 pm

    marjinal tnggalnye d jakarta/dluar.

  39. Kamis, 17 September 2009 pukul 11:36 am

    kenapa setiap anak punk pasti cintanya itu sejati

  40. 41 Febrianaldino@yahoo.co.id
    Sabtu, 19 September 2009 pukul 4:44 am

    Jangan maen y kl ad obat. Anggur jg enk lho.
    1 lg sbelum acra punk nabung dlu,jauh2 tp kq g masux

  41. 42 Febrianaldino@yahoo.co.id
    Sabtu, 19 September 2009 pukul 5:03 am

    Jiwa berontax ad dlm dri kta smua..brontax mengancam kta smua..brontax ad dlm pandangan kta smua…karna brontax adlh KESADARAN…!! Bintaro cinto marjinal

  42. Kamis, 24 September 2009 pukul 3:37 pm

    punk lawa emo itu bangsat babi moki gila

  43. 44 wakit
    Senin, 28 September 2009 pukul 5:06 pm

    oi………….aku dari perawang

  44. 45 trimex pa tok
    Rabu, 7 Oktober 2009 pukul 8:55 pm

    memang banyak anak punk yang belom tahu arti sebuah punk,punk sekarank udah mati punk sekarang punya orang kaya

  45. 46 trimex pa tok
    Rabu, 7 Oktober 2009 pukul 8:57 pm

    ngehek,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,cinta tai

  46. Minggu, 8 November 2009 pukul 1:38 am

    punkk anK’A BAe gag See,,
    klo liT NAk punk dahh takut akuu

  47. 48 tangerang skinhead
    Rabu, 11 November 2009 pukul 3:37 pm

    tetep berkarya buat marjinal…..

  48. 49 Joel
    Senin, 23 November 2009 pukul 11:38 am

    Kapan2 Maen lagi di Bontang, Marjinal..

  49. Senin, 30 November 2009 pukul 2:37 pm

    sblumnya thanks bgt atz tmbhan pngrtian bwt q???tu lh bro,sdut pndang yg tdk mnusiawi,yg tk mkir sbab akibat?/?/dah mju trz dgn idelogi yg kau pny.>…>.satu bumi satu mnusia?

  50. 51 uwi
    Selasa, 1 Desember 2009 pukul 5:54 pm

    salam kenal dari punk jakarta…ttp semangat kawan

  51. 52 ketepculunpol
    Minggu, 6 Desember 2009 pukul 3:08 pm

    sneng bro atz rsensi dr kk mrjinal?pkokx q dri hti nuraniq sllu mndkung…

  52. 53 megh'y chaos bontang
    Sabtu, 12 Desember 2009 pukul 11:11 pm

    thankz banyak buat temen2 MARJINAL..,terutama bank BOB “n” bank MIKE..,,setelah saya membaca wawancara d’atas saya mendapat kan banyak masukan..,dan pelajaran…
    yang penting BE YOUR SELF…
    thankz buat semuanya..,dan jangan kapok maen2 k’BONTANG…

  53. 54 yayak oioioi
    Rabu, 23 Desember 2009 pukul 6:00 pm

    marjinal adalah hidup ku. . .
    oi_oi_oi. . . .
    kapan ke kalbar, pontianak

  54. 55 yayak oioioi
    Rabu, 23 Desember 2009 pukul 6:06 pm

    ooo… iya
    sekali2 muncul ke tv dong.. .. ..
    jangan lupa lagi balik ke pontianak. . .

    salam punker”s pontianak

    oi_oi_oi

  55. Senin, 1 Maret 2010 pukul 12:10 am

    marjinal mank keren …
    q tak pedili bila kau8 tak suka itu sudah biasa….
    q pengen banget punya komunitas ,punk ,,tpi dimna q bertemu kalian ???

  56. Senin, 1 Maret 2010 pukul 12:12 am

    sekarang q kul di jogja…
    kapan marjinal ke jogja….
    buat marjinal..lanjutkan…….
    oi…oi….. lam kenal punk se indonesia..

  57. Selasa, 23 Maret 2010 pukul 8:39 pm

    we w nak barat w mau nanya boz arti punk itu menurut lo paan si?

  58. Selasa, 23 Maret 2010 pukul 8:43 pm

    5atu lg w mau mong ma lo marginal itu menurut w satu
    kebangsaan yg da d1 dlm negri kita yg hrus d keluarkan,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,09890889787-03475907906734902763724967391767239461=9276137697123947619796479314716-974963=469137496713946713=49

  59. Selasa, 23 Maret 2010 pukul 9:07 pm

    s4lam1n ma tmen lma w d sno w minta ma2f kg bs
    hdir d sno ………………………………………………..
    ……………………………………………………

  60. Selasa, 23 Maret 2010 pukul 9:12 pm

    w,nak dlm w minta lo hdir d sokin jakarta barat,cengkareng
    s0oalnya bnyak nak sni yg aliran nye punk,-,-,-,-,-,-,-,-,-,-,

  61. 62 aldie ceyboul
    Kamis, 8 April 2010 pukul 1:46 am

    hlow boz2 cmua, , ,nma gua aldie gua biasa d pggil cebol rmh gua di jmbang. . .
    boz gua ingin tw arti punk yg sesungguhnya. . . ? ? n gua ingin jdi ank punk street tpi di jombang jrang ada prkumplan punk street, , ,gmna nh cranya boz. . . ? ?

  62. Rabu, 21 April 2010 pukul 5:06 pm

    aku sangat setuju dgn perjalanan punk dalam kehidupan politik //////////////////////

  63. Rabu, 21 April 2010 pukul 5:10 pm

    jangan hancurkan komunitas punk ..punk harus selalu hidup sampai turun menurun
    salam keluarga punk semuanya

    anarky

  64. Rabu, 28 April 2010 pukul 5:03 pm

    Marjinal ,, kepalembang donk .. sekalian manggung dipalembang sama band” palembang ..

    by : ucil street punk patal palembang

  65. 66 ziez ike punk
    Rabu, 19 Mei 2010 pukul 11:20 am

    Marjinal ,, qqu sukka smua lagu-lagu kamu…..

  66. Jumat, 21 Mei 2010 pukul 3:32 pm

    buat admin blognya, lam kenal. topiknya bagus banget. Sebagai musisi ane dukung punk dan kebebasannya.
    Tapi sebagai blogger, tolong bersihkan komentar kotor ky andi n paisl

  67. 68 komtol marjinal
    Minggu, 18 Juli 2010 pukul 5:22 pm

    peler la marjinal.

  68. Rabu, 21 Juli 2010 pukul 11:50 pm

    oi….oi…….
    UUD=ujung-ujung nya duit……….

  69. Kamis, 29 Juli 2010 pukul 4:56 pm

    Dear Rekan Netter

    Salam perkenalan, dengan kerendahan hati, kami mengucapkan terima kasih atas apresiasi yang telah diberikan masyarakat Indonesia kepada EAGLE sebagai salah satu Sepatu Olahraga Terbaik Indonesia , Kategory Sepatu Olahraga , pada TOP 250 Indonesia Original Brands 2010 versi majalah SWA ( Ref. No.09/XXVI/29 April – 11 Mei 2010 ) atau bisa klik link ini :

    http://swamediainc.com/award/2009top250originalbrand/index_13.html

    Kami mengundang anda bergabung di ( klik link ini ) :

    http://www.facebook.com/pages/Eagle-Sepatu-Olahraga-Indonesia/109563115758931?v=wall&ref=sgm

    Terima kasih

  70. Kamis, 26 Agustus 2010 pukul 2:16 am

    PUNK………
    bkan sampah sprti yg klian pikirkan…
    bkan pmbwt onar sprti yg klian kira…
    kmi hidup krna ulah negara en aparat yg tak mmbri kmi keadilan…
    jngan leat kmi dri luar,leat kmi dri hati kmi…
    APARAT ANJINK….

  71. Jumat, 17 September 2010 pukul 12:58 pm

    ngara mank ga adil rayat mank slalu ktindas gmana ya crannangatasin ini ………….////

  72. 75 kumel
    Rabu, 22 September 2010 pukul 12:25 am

    bwt smua sedulurQ(smua punk indonesia) hidup oi…oi

  73. Minggu, 24 Oktober 2010 pukul 11:50 pm

    antti millitary llah!!!!!!!!!!!!!!!!

  74. 77 abhyusuf
    Rabu, 8 Desember 2010 pukul 2:48 pm

    bro gue abhy…
    makassar juga salah kota besar di Indonesia dan salah satu kota yang lumayan gampang buat ketemu mamkomunitas punk!!!
    aku suka sma budaya nya anak punk~~~~
    aku suka ma prinsip n kemandirian anak punk>>>

    sayangnya masayrakat makassar banyak yang anggap sebelah mata anak-anak punk bahkan ada yang samapai anggap sebagai sampah jalanan…
    senin malam yang lalu kami s4 ktemu ma sm2 anak punk makassar
    kemarin juga ada festival di Bone

    setelah itu aku semakin tertarik untuk pelajari budaya punk
    ku suka ma kebersamaannya!!!!!
    ada gak literatur atau referensi atau hasil penelitian tentang anak atau komunitas punk???
    dari dalam negeri boleh tapi kalau ada yang dari luar negeri makasi yang sbesar-besarnya>>>>
    penting bangat buat aku untuk melanjutkn penelitian ini sekalian memperkenalkan budaya punk di makassar skaligus buat membumikan budaya punk di makassar.
    terimah kasih yang sebesar-besarnya…..

    muhammad yusuf al-farabhy {081242903301} atau kalo g di email aku {abhy_yusuf@yahoo.co.id}

  75. 78 aan suka mbaloenk
    Jumat, 7 Januari 2011 pukul 8:43 pm

    boz lau di kode oi…oi…oi… jwabnya gmna ya ………. slam knal
    lgu cinta pembodohan n aparat bngsat oke bnget……

  76. 79 slapunk
    Selasa, 1 Maret 2011 pukul 3:06 pm

    bener , bang ini pendapat bukan penghakiman.
    oiii oiii oiiii.

  77. 80 Kakaratakan
    Kamis, 17 Maret 2011 pukul 10:56 am

    Manfaatkan media!!

  78. Sabtu, 9 April 2011 pukul 8:35 am

    LAMA KITA BERMAIN DENGAN WAKTU MARI KITA BUKA LEMBARAN BARU HIDUP MERUPAKAN 1 PILIHAN JANGAN TAKUT TUK MELANG KAH KEDEPAN…BERPIKIR LAH HAI KAUM LELAKI BAHWAH HIDUP INI PENUH DENGAN ARTI JANGAN HANCUR KAN DENGAN SUNTIKAN KARNA BANYAK TLAH MENJADI KORBAN
    MARI TRUS BERKARYA JANGAN TERGANTUNG PADA NARKOBA MARI TRUS BERKARYA ANGGUR SAJALAH ADU NIKMAT NYA………………………………………………………………………………….BY: MANTRI PUNK NOT DEAT
    OI..OI..OI..OI HIDUP PUNK MARJINAL…………………………

  79. Sabtu, 9 April 2011 pukul 8:49 am

    TIDAK SEBAGIAN PUNK HIDUP D JALANAN
    BUKTI NYA…………
    PUNK BUKAN KOMENITAS PENJAHAT
    DIA HANYA INGIN HIDUP DIJALANAN……….
    DIA TAK SUKA KALAU HIDUP NYA DIATUR………

    KAUM MARJINAL
    KARAWANG
    OI..OI..
    M………… KAPAN MAEN KE KARAWANG DITUNGU KEDATANGAN NYA,,,,,,,,,

  80. 83 eenk
    Minggu, 10 April 2011 pukul 8:23 pm

    mantap bang wawancaranya..
    saia suka bang..
    karena negara kita sekarang banyak terjadi penyelewengan bang..

    bahkan di tempat saia ini ada orng yang membilang negara kita ini adalah negara rekayasa dan semua kekuasaan hanya ada d bawah pimpinan jaksa contoh nya sudah banyak kita lihat bang..

    kasus2 koruptor..
    bank bank yang berkasus ..

    padahal itu semua hanya menyusahkan kita masyarakat kelas bawah…

    rasanya saia ingin bertanya jawab dengan para pejabat keparat

  81. 84 Anonim
    Rabu, 6 Juli 2011 pukul 8:59 pm

    salam buat vokalis marjinal

  82. 85 piping from t.galek
    Minggu, 10 Juli 2011 pukul 10:02 pm

    anak punk bukan preman,yang preman itu ialah orang2 yang berdasi,koruptor,dan kejahatan lainxa
    slm punk indonesia

  83. 87 Anonim
    Jumat, 2 September 2011 pukul 3:41 am

    lam knal gwa dicky sraez punk
    bagi ku punk adalah bisa jd dirisendiri ,, punk bgy gwa dpt mengikuti suara hati kita
    tp sayang d mata masyaarakat luas punk itu brandalan n anarchy
    ttp ku hargai arti kbebasan tp tnpa norma yg menjerat

  84. 88 onden pasoneden
    Senin, 19 September 2011 pukul 10:55 pm

    marjinall, pengenn dda nyanyii bareng marjinal
    hahaa

  85. Kamis, 22 September 2011 pukul 4:15 pm

    salam buatt bob oi+nak nak MARJINAL dari kami total blendeadt cirebon

  86. 91 alam dwi pank
    Selasa, 3 Januari 2012 pukul 9:19 pm

    teruskan karyamu,karyamu tak akan hilang di telan jaman ” mari berarti setelah itu mati ”
    salam kenal buat personil” marjinal

    by; alam
    wandul
    tombol
    yundha

  87. 92 alam dwi pank
    Selasa, 3 Januari 2012 pukul 9:23 pm

    dari Tegal community neeh

    suara reality

  88. Minggu, 29 Januari 2012 pukul 8:54 am

    berakkkiinn.. oi..oi..oi….mantab boss…

  89. 95 Anonim
    Jumat, 13 April 2012 pukul 1:09 am

    salah ga sih klo msal.a band punk nongol di tv ( tpi ga nyanyiin lagu cinta ),, buat nyari duit yg nnti.a bkal bhagiain ortu ?
    Tpi si band punk.a itu ttep jdi diri dia sendiri, & ttep hdup dlm lingkungan klas bwah sperti di saat mreka blm jdi apa apa
    Soal.a ortu gw ga prnah ngelarang gw buat jdi apa yg gw mau asal ada hasil.a ?

  90. 96 mandor
    Jumat, 13 Juli 2012 pukul 8:13 pm

    oii ooii oii oiii

  91. 97 Anonim
    Jumat, 7 September 2012 pukul 9:18 am

    aparat keparat – polisi bangsat – militer anjing taik kucing

    para aparat , hanya memikirkan diri nya sndiri , tdak memikir kn rakyat mnderita d garis kemis kinan

    aaaaaaaaNjIiiiiiiiiiiiiiiNG kaw

    i lop marjinal – oi…oi..oi….

  92. 98 FirXman
    Kamis, 18 Oktober 2012 pukul 10:04 pm

    hhhmmmm,, gitu yaah.. tapi kenapa semenjak marjinal masuk di media mainstream kok karya nya ga “sebahaya” dulu yaa, waktu blm masuk mainstream..
    gw lbh proud ma lagu-lagu nya yg dulu malah..

  93. 99 bocah kampunk
    Selasa, 13 November 2012 pukul 12:58 am

    menurutku punk itu adalah perlawanan terhadap semua hal yang membuat kita menderita atau istilah lainnya semangat untuk menemukan kebahagiaan,yang awalnya tertindas menjadi merdeka,yang dulu miskin menjadi kecukupan kalau perlu kaya(tapi kaya dari hasil keringat sendiri dan halal pastinya),yang awalnya bodoh menjadi pintar,pokoknya kearah hidup yang lebih baik dan positif pastinya,gak harus bertatto,percing, rambut mohawk,jadi alcoholic dll,karena bagiku punk bukan terlihat dari penampilan tapi dari semangat kita.

    punk itu bukan ego tapi nurani,punk itu bukan emo tapi rasio.
    dan 1 lagi punk bukan agama,alangkah baiknya jika yang ngaku punk tetap menjalankan ajaran agama yang dianut,kalau yang atheis ya gak tahu,itu sih menurut ku secara pribadi,
    kalau banyak salah gw minta maaf ya

  94. 100 Anonim
    Selasa, 13 November 2012 pukul 2:01 am

    bukankah punk itu ada karena kekecewaan terhadap aturan2 yang dibuat manusia yang hanya menguntungkan penguasa dan membuat rakyat kecil menderita jadi mereka ingin bebas dari aturan2 tersebut,bukan berarti punk harus bebas dari aturan yang di buat oleh Tuhan,
    jadi jika ada yang berpendapat punk itu bebas tanpa aturan,menurutku itu sudah menyimpang dari niat awal punk muncul.

  95. 101 alay si jerky suck
    Jumat, 16 November 2012 pukul 9:32 pm

    oioioioi bge mna kbr mu anak punk.

  96. Jumat, 22 Februari 2013 pukul 3:36 am

    punk not dead > oi oi oi buat anak punk bikin kreatifitas yg bisa menghasilkan karya yg bisa bangga negara ..salam oi..oi..oiiiiiii..

  97. Rabu, 5 Juni 2013 pukul 11:22 pm

    kami anak porong , kami sangat salut yang namanya punk, soalnya kami pengen tau arti punk yank sebenarnya. salam kenal punk porong,sidoarjo

  98. Selasa, 27 Agustus 2013 pukul 12:52 am

    di mana kantor resmi ank punk

  99. 105 Agus oioi
    Rabu, 25 Desember 2013 pukul 6:34 am

    Banyak yang bilang punk tak berguna dan juga banyak yang memandang punk dengan sebelah mata.
    Padahal kan punk bukan lah sampah negara dan juga bukan premanisme yang indentik dengan kekerasan,punk sbuah bentuk pemberontakan dengan cara yang tersendiri,.
    Terus bangkit punkerz indonesia berontak ketidak adilan

  100. Jumat, 29 Agustus 2014 pukul 2:00 pm

    Punk bukan sampah masyarakat , melainkan semangat untuk melawan pemberontakan , korupsi , penindasan , pemmerasan . Punk memberi semangat lewat lagu-lagunya yang kreatif dan membuka mata masyarakat agar tidak takut dengan tikus-tikus kantor yg hanya menang DASI saja !!!

  101. 107 arnold rebellion
    Selasa, 2 September 2014 pukul 2:30 am

    saya suka punk karna melawan ketidak adilan yg ada d negri ini

  102. Sabtu, 4 Oktober 2014 pukul 10:56 am

    oioioi
    pemerintah kaga punya telinga napah rakyat menangis,menjerit kelaparan,yang kaya semakin kaya yang miskin semakin miskin , katanya pemerinta janji”nya haluss enak eh udh terpilih goblog kami butuh janji bukan bukti , ommm salam kenal sajah 🙂

  103. 109 dimas
    Selasa, 21 Oktober 2014 pukul 2:04 am

    oi oi oi punkk BANDUNG I LOVE

  104. 110 Danizz Kembali Berontax Anjingg
    Selasa, 21 Oktober 2014 pukul 2:07 am

    oi oi oi
    punk berkarya bukan bergaya punk adalah sebuah perjalanan

  105. 111 Anonim
    Sabtu, 2 Mei 2015 pukul 2:48 am

    Sebelumnya sorry bang bukannya mau apa* sekedar yahh saling mengingatkan bang mau diterima yaa saya terima kasih engga mau yaa terserah bang personal bang hehe, klo bicara soal personal soal pribadi masing* ga ada org laen yg dapat melarangmu jika itu memang membuatmu nyaman. To the point aja bang, udh sering kita lihat banyak orang cendung nge-fans mengidolakan idolannya masing* yaa klo bicara personal sihh iyya personal bang tpi yaa yg sewajarnya aja “Manusia menDewakan Manusia itu bodoh”

  106. Kamis, 5 Mei 2016 pukul 11:28 am

    Ikut Punk ,jadi Punk ,Ke Konser Punk ,Nongkrong ,Kesadaran ,menghisap ganja juga minum topi miring ,Pogo moshing headbanging chaos didalam joget punk saat konser punk .Salam untuk all komunitas Punk(street punk)

  107. Kamis, 19 Juli 2018 pukul 11:47 am

    41 P.A 680 Punx Area Ragunan_Bantalan united Stadebar_Pangkalan United Citayam_STADELA street punk


Tinggalkan komentar


Maret 2008
S S R K J S M
 12
3456789
10111213141516
17181920212223
24252627282930
31